Hem…pada
postingan terdahulu saya sudah
memaparkan masalah akidah. Sekarang saya akan menyajikan topik mengenai fikih,
biar pembaca ga bosen.hehehe…
Dulu salah
satu hal yang menggelitik dalam hati saya adalah kenapa khatib shalat jumat
ketika berkhutbah ko harus pegang tongkat. Sebenarnya apakah ada kegunaannya? terus
apakah ada dalilnya?
Akhirnya saya
temukan jawabannya di buku “Fiqh Tradisionalis” karya : KH. Muhyiddin
Abdusshomad (Ketua Tanfidziyah PCNU Jember). Berikut penjelasannya.
Jumhur (mayoritas)
ulama mengatakan bahwa sunnah hukumnya bagi seorang khatib memegang tongkat
dengan tangan kirinya pada saat membaca khutbah. Dijelaskan oleh Imam Syafi’i
dalam kitab al-Umm:
“(Imam Syafi'i RA berkata) mudah-mudahan Allah SWT memberikan rahmat kepada beliau, dan telah sampai kepada kami (berita) bahwa ketika Rasulullah SAW berkhutbah, beliau
berpegang pada tongkat. Ada yang mengatakan, beliau berkhutbah dengan memegang tongkat pendek dan panah. Semua benda-benda itu dijadikan tempat bertumpu tangan). Al-Rabi mengabarkan dari Imam Syafi'i dari lbrahim, dari Laits, dari 'Atha’ jika Rasululldh SAW berkhutbah beliau memegang tongkat pendeknya untuk dijadikan tumpuan "(Al-Umm, juz I, ha1272)
Hal ini
didasarkan pada Hadits Nabi SAW:
Diriwayatkan dari Sa'id bin 'A'idz,
"Sesungguhnya Rasulullah SAW ketika berkhutbah dalam kondisi perang,
beliau memegang busur panah. Dan manakala berkhutbah untuk shalat jum'at,
beliau memegang tongkat"(Sunan Ibn Majah, [1096])
Hadits ini
secara tegas menjelaskan bahwa Nabi SAW memegang tongkat ketika membaca
khutbah. Dalam Hadits yang lain Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Dari Syu'aib bin Zurayq al-Tha'ifi ia
berkata "Kami menghadiri shalat jum'at pada suatu tempat bersama Rasulullah
SAW. Maka beliau berdiri berpegangan pada sebuah tongkat atau busur
panah." (Sunan Abi Dawud [824])
Lalu, apakah
fungsi memegang tongkat tersebut?
Dalam kitab Ihya"Ulum
al-Din, al-Ghazali menjelaskan:
"Apabila muadzdzin telah selesai
(adzan), maka khatib berdiri menghadap jama'ah dengan wajahnya. Tidak boleh
menoleh ke kanan dan ke kiri. Dan kedua tangannya memegang pedang yang ditegakkan
atau tongkat pendek serta (tangan yang satunya memegang) mimbar. Supaya dia
tidak mempermainkan kedua tangannya. (Kalau tidak begitu) atau dia menyatukan
tangan yang satu dengan yang lain.” (Ihya’
Ulum Al Din, juz 1, hal 180).
Jadi,
berdasarkan dalil-dalil tersebut, seorang khatib dsunnahkan memegang tongkat
saat berkhutbah. Tujuanny selain mengikuti jejak Rasulullah SAW, juga
dimaksudkan aga seorang khatib lebih khusyu dan berkonsentrasi pada khutbah yang
disampaikannya.
Wallahu a’lam
bisshawab
trims ya
BalasHapus