Arti
Berkah ( Barokah )
Berkah (barokah) adalah
bertambahnya kebaikan. Biasanya berkah
ini menjadi sifat atau predikat dari suatu kenikmatan. Apakah kenikmatan
itu membawa berkah atau tidak. Karena itu kita sebagai umat Islam
ketika menyaksikan tetangga,
Saudara atau teman
yang mendapat kenikmatan, kita disunnatkan untuk mendoakan berkah kepada
mereka.
Sebagai contoh ketika
kita melihat tetangga, teman atau saudara menikah, karena menikah
adalah sebuah kebahagiaan, maka
Rasulullah Saw. mengajari
kita untuk mendoakan
mereka agar mendapatkan
berkah dalam kenikmatan tersebut dengan doa
barokallohulaka wabaroka ‘alaika wajama’a bainakuma fi khoirin.
Begitupun segala
kenikmatan, apabila tetangga baru
membangun rumah kita doakan juga
barokallohulaka. Begitu pula ketika kita mendapat kenikmatan, kita diajarkan
untuk berdoa allohumma barikli fima
rozaktani, jadi sangat erat sekali
barokah itu dengan kenikmatan. apa yang
dimaksud.
Berkah menempel
dengan kenikmatan, artinya kenikmatan tersebut akan meningkatkan
kebaikan orangnya jangan sampai terbalik
kenikmatan itu memerosotkan orangnya, karena berkah
artinya bertambahnya kebaikan, maka berkah tidak identik dengan banyak atau melimpah,
artinya sesuatu yang berkah bisa banyak
melimpah bisa juga tidak. Kenapa
pernyataan ini penting karena rasa- rasanya
kebanyakan orang menganggap
berkah ini ketika panen
melimpah ruah. kalau kenikmatan itu
membuat ia semakin dekat dengan Allah Swt berarti kenikmatannya itu berkah.
Melihat pengertian
itu mungkin kita
prihatin bersama barangkali, karena
kenikmatan semakin kesini semakin
berlimpah, akan tetapi
kebaikan barangkali tidak seiring dengan kenikmatan yang berlimpah.
Ketika dahulu
sebelum ada listrik,
dimana saat itu
untuk penerangan masih memakai
lampu minyak, dengan lampu itu kita menggunakan kenikmatan sinar lampu
itu untuk membaca Al-Quran dan
mengaji ini jelas lampu yang berkah. Tapi bagaimana sekarang
? kita lebih enak
atau lebih mudah, bukan lagi lampu minyak tapi lampu listrik lebih
terang lebih mudah menyalakannya kita ukur apabila keberkahannya
ini adalah bertambahnya kebaikan apakah lampu listrik ini berkah. ?
Maka bila dulu lampu
minyak digunakan untuk membaca Al-Quran mendapat satu halaman begitu lampunya berubah lebih mudah dengan
listrik dan mendapat dua
halaman ini lampu listrik
yang berkah namanya, akan tetapi
bila tidak demikian
berarti tidak berkah, karenanya
para ulama mengatakan bahwa berkah yang
paling jelas adalah pada semua amal sholeh.
Disamping berkah, ada
juga kata “tabarukan” yang artinya mengambil
berkah. Mengambil berkah ini bisa
jadi dengan apapun, ketika kita
baca Al-Quran, kita tabarrukan dengan ayat
Quran, itu dipebolehkan, atau
dengan orang-orang yang
memang ahli dalam amal sholeh, orang yang dekat dengan Allah Swt apalagi
Rasulullah SAW misalnya, dahulu para sahabat Nabi berebut rambut Nabi ketika
Beliau bercukur, mereka juga berebut air wudlu Nabi. Nah ini barokah juga.
Bahkan Ummu
Sulaim bertabarrukan dengan
keringat Nabi, Saat
Nabi tidur siang
keringat Rasulullah diambil oleh
Ummu Sulaim. Tapi sekarang
ini orang mendekat kepada para
ulama, auliya boleh saja
mengambil berkah tapi
yang lebih penting
adalah bagaimana dengan
meniru setiap amal shaleh para ulama dan auliya . Yang demikian itu
lebih penting.
(artikel ini adalah
hasil dialog interaktif keagamaan tsania FM bersama Bapak
KH. Mukhlas Hasyim, MA)
Sumber : http://alhikmahdua.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar