Selamat Datang

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Selamat datang di blogku, silakan Anda baca..Semoga bermanfaat...

Senin, 30 April 2012

Apakah Iman yang Sempurna itu?



Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.  (QS Al-Mu'minun, 23: 61)

Kata sifat kamil dalam bahasa Arab berarti sempurna, murni, dan lengkap.  “Iman yang sempurna”  (kamil iman) yang dibahas buku ini mewakili tingkat tertinggi kedewasaan dan kedalaman iman yang dapat dicapai seseorang.  Namun, bagaimana iman seorang mukmin tumbuh matang dan menjadi sempurna?
 “Beriman kepada Allah” adalah meresapi bahwa Allah Ialah Pencipta dan Pemilik tunggal segala sesuatu dan bahwa Dia satu-satunya Pengadil.  Itulah kepasrahan seseorang kepada Allah pada setiap saat kehidupannya; itulah menyadari bahwa manusia membutuhkanNya, bahwa Allah kaya tanpa membutuhkan, dan bahwa Dia menciptakan semua makhluk menurut suatu takdir tertentu.
 “Kepasrahan kepada Allah” menjadi mungkin hanya lewat memiliki ketakutan besar kepada Allah, terikat erat kepadaNya dan mencintaiNya melebihi apa pun atau siapa pun.  Orang yang memasrah diri kepada Allah, dalam pengertian yang sesungguhnya, mengangkat hanya Allah sebagai sahabat karibnya.  Sepanjang hidup ia mengetahui bahwa tiap kejadian yang ditemuinya terjadi atas kehendak Allah dan bahwa di balik setiap kejadian itu, ada maksud-maksud ilahiah tertentu.  Karena alasan ini, tidak pernah ia menyeleweng dari sikap pasrahnya dan selalu ia tetap taat dan bersyukur kepada Allah. 

Sabtu, 28 April 2012

Wali Songo Penyebar Ajaran ASWAJA di Indonesia


Wali Songo adalah ulama yang sangat berjasa dalam penyebar agama Islam di Indonesia, khususnya di pulau jawa. Siapapun tahu bahwa mereka adalah ulama-ulama penganut faham Ahlussunnah wal Jama'ah yang telah berhasil menanamkan  ajaran Islam mengikuti faham Ahlussunnah wal Jama'ah dalam dada masyarakat muslim Indonesia. Adakah bukti yang menunjukkan hal tersebut?

Menjawab pertanyaan ini ada baiknya terlebih dahulu kita melihat pada fakta bahwa mayoritas umat Islam Indonesia sejak dulu hingga sekarang menganut faham Ahlussunnah wal Jama'ah, dengan mengikuti madzhab Syafi’i dalam bidang fiqh.  Sudah tentu mereka mendapatkan faham tersebut dari ulama dan para da'i yang mengajak dan mengajarkan tentang agama Islam kepada mereka. Sesuatu yang sangat mustahil jika orang yang menyebarkannya tidak menganut faham Aswaja sementara yang diajak adalah penganut setia faham Ahlussunnah wal Jama'ah:

Kamis, 26 April 2012

Kaum Sufi Melawan Kolonialisme dan Imperialisme


Kaum Sufi Melawan Kolonialisme dan Imperialisme

Oleh Zainal Fanani*
"Kaum sufi seperti bumi, yang diinjak oleh orang saleh maupun pendosa; juga seperti mendung, yang memayungi segala yang ada; seperti air hujan, mengaliri segala sesuatu."

[Al-Junaid Al-Baghdady]


Prolog
Diskursus tasawuf telah menarik banyak perhatian, baik dari kalangan sarjana barat maupun para pemikir muslim sendiri. Keberadaannya seakan menjadikan decak kagum' bagi para pengagungnya sekaligus menjadi bahan cibiran orang yang membencinya. Uniknya, ada sederet model pembacaan yang ditawarkan. Ini penting penulis sebut di sini, supaya nanti bisa nyambung dengan apa yang penulis uraikan. Kalangan Orientalis-meski tidak semuanya-misalnya, dengan teori borrowing and influence (meminjam dan keterpengaruhan) mendaku bahwa tasawuf dalam tradisi Islam hanyalah sekedar proses copy paste dari tradisi di luar Islam (filsafat Yunani, Neo-Platonisme, Hellenisme, dan tasawuf Kristen). Sebagian peneliti Muslim dari kalangan Salafi-Wahabi memandang bahwa tasawuf adalah barang haram, lebih dari itu, seorang sufi dalam pandangan mereka berbanding lurus dengan Kafir-Musyrik. Argumen kelompok terakhir ini berdasarkan pandangan literal (harfiyah), bahwa, dalam Qur'an ataupun Hadis tidak ditemukan kata Tasawuf. Muara dari dua kelompok di atas pada akhirnya adalah sama, yakni ingin menegaskan bahwa dalam Islam tidak ada istilah tasawuf.

ANWAR DAN SANG BURUNG KECIL


Berikut  ini adalah sebuah cerita yang sederhana tetapi mengandung banyak hikmah dan pelajaran. Semoga bermanfaat...


Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu. (QS. al-Mulk, 67:19)
Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman. (QS. an-Nahl, 16:79)
Ketika Anwar sedang berjalan pulang dari sekolah, hujan mulai turun sangat lebat. Setelah makan malam, sebelum memulai pekerjaan rumahnya, dia bertanya kepada ibunya apakah dia boleh melihat hujan dulu sebentar. Ibu bilang bahwa Anwar boleh melihatnya sebentar saja. Anwar melihat ke jendela dan mulai memperhatikan hujan yang turun di luar. Ada orang berjalan di jalanan dengan memakai payung, dan yang tidak mempunyai payung merapatkan diri mereka ke bangunan. Tak lama kemudian, gumpalan hujan mulai terbentuk di mana-mana. Mobil yang lewat memuncratkan air ke sisi jalan dan orang berlarian dari pemberhentian agar tidak kebasahan. Anwar berpikir betapa menyenangkannya berada di dalam rumah dan dia harus lebih bersyukur kepada Allah Yang telah memberinya makanan dan rumah yang hangat untuk tinggal. Pada saat itu juga, seekor burung jelatik hinggap di bingkai jendela. Anwar berpikir bahwa burung malang itu pasti sedang mencari tempat berteduh dari hujan, dan dia segera membuka jendela.
   “Hai, namaku Anwar,” katanya. “Kamu boleh masuk kalau kamu mau.”
“Terima kasih, Anwar,” kata sang burung kecil. “Aku ingin menunggu di dalam sampai hujan reda.”
“Kamu pasti kedinginan di luar sana,” Anwar ikut merasakan “Aku belum pernah melihat burung sedekat ini sebelumnya. Lihat betapa tipisnya kakimu! Bagaimana kakimu dapat menahan badanmu hingga tegak?”
“Kamu benar, Anwar,” sang jelatik setuju. “Kami burung memiliki kaki yang tipis dibanding tubuh kami. Namun, biarpun demikian, kaki-kaki tersebut mampu menahan tubuh kami dengan sangat mudah. Ada banyak otot, pembuluh darah dan syaraf didalamnya. Bila kaki kami lebih tipis atau lebih tebal lagi, akan sulit bagi kami untuk terbang.”
   “Terbang pasti rasanya sangat menakjubkan,”  pikir Anwar. “sayapmu terlalu tipis, juga, namun kalian masih dapat terbang dengannya. Jadi, bagaimana kamu dapat terbang sedemikian jauhnya tanpa merasa lelah?”
“Saat pertama kali kami terbang, kami menggunakan banyak sekali tenaga karena kami harus mendukung berat badan kami pada sayap kami yang tipis,” mulai sang jelatik. “Namun begitu kami di udara, kami menjadi santai dengan mebiarkan tubuh kami terbawa angin. Jadi, karena kami menghabiskan lebih sedikit tenaga dengan cara ini, kami tidak menjadi lelah. Saat angin berhenti bertiup, kami mulai mengepakkan sayap kami lagi. Karena kelebihan yang telah Allah ciptakan untuk kami, kami dapat terbang dalam jarak yang sangat jauh.”

Rabu, 25 April 2012

HABIB UMAR BIN HAFIDZ


HABIB UMAR BIN HAFIDZ

Beliau dilahirkan sebelum fajar hari senin, 4 Muharram 1383 H / 27 Mei 1963M di Kota Tarim. Di kota yang penuh berkah inilah beliau tumbuh dan menerima didikan agama serta menghafal kitab suci al-Quran dalam keluarga yang terkenal iman, ilmu dan akhlak yang luhur. Guru pertamanya sudah tentu ayah beliau yaitu Habib Muhammad bin Salim yang juga merupakan Mufti Kota Tarim al-Ghanna itu.

Nasab
Beliau adalah al-Habib ‘Umar putera dari Muhammad putera dari Salim putera dari Hafiz putera dari Abd-Allah putera dari Abi Bakr putera dari‘Aidarous putera dari al-Hussain putera dari al-Shaikh Abi Bakr putera dari Salim putera dari ‘Abd-Allah putera dari ‘Abd-al-Rahman putera dari ‘Abd-Allah putera dari al-Shaikh ‘Abd-al-Rahman al-Saqqaf putera dari Muhammad Maula al-Daweela putera dari ‘Ali putera dari ‘Alawi putera dari al-Faqih al-Muqaddam Muhammad putera dari ‘Ali putera dari Muhammad Sahib al-Mirbat putera dari ‘Ali Khali‘ Qasam putera dari ‘Alawi putera dari Muhammad putera dari ‘Alawi putera dari ‘Ubaidallah putera dari al-Imam al-Muhajir to Allah Ahmad putera dari ‘Isa putera dari Muhammad putera dari ‘Ali al-‘Uraidi putera dari Ja'far al-Sadiq putera dari Muhammad al-Baqir putera dari ‘Ali Zain al-‘Abidin putera dari Hussain sang cucu laki-laki, putera dari pasangan ‘Ali putera dari Abu Talib dan Fatimah al-Zahra puteri dari Rasul Muhammad s.a.w.

Selasa, 24 April 2012

Mengapa Khotib Jum'at Memegang Tongkat saat berkhutbah?


Hem…pada postingan  terdahulu saya sudah memaparkan masalah akidah. Sekarang saya akan menyajikan topik mengenai fikih, biar pembaca ga bosen.hehehe…
Dulu salah satu hal yang menggelitik dalam hati saya adalah kenapa khatib shalat jumat ketika berkhutbah ko harus pegang tongkat. Sebenarnya apakah ada kegunaannya? terus apakah ada dalilnya?
Akhirnya saya temukan jawabannya di buku “Fiqh Tradisionalis” karya : KH. Muhyiddin Abdusshomad (Ketua Tanfidziyah PCNU Jember). Berikut penjelasannya.

Jumhur (mayoritas) ulama mengatakan bahwa sunnah hukumnya bagi seorang khatib memegang tongkat dengan tangan kirinya pada saat membaca khutbah. Dijelaskan oleh Imam Syafi’i dalam kitab al-Umm:






“(Imam Syafi'i RA berkata)  mudah-mudahan Allah SWT memberikan rahmat kepada beliau, dan telah sampai kepada kami (berita) bahwa ketika Rasulullah SAW berkhutbah, beliau

Senin, 23 April 2012

Apa itu Aswaja? (lanjutan)

Melanjutkan dari tulisan yang kemarin megenai apa itu Aswaja, agar kita dapat memahami sepenuhnya apa itu Aswaja, siapa Aswaja, dan bagaimana Aswaja dalam mengamalkan ajaran yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.


Salah satu alasan dipilihnya ulama-ulama tersebut oleh Salafuna Shalih sebagai panutan dalam Ahlu Sunnah Wal Jama’ah, karena mereka telah terbukti mampu membawa ajaran-ajaran yang sesuai dengan inti sari agama Islam yang telah digariskan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Dan mengikuti hal tersebut merupakan suatu kewajiban bagi umatnya. Nabi Muhammad SAW bersabda:
 "Dari Abdurrahman bin Amr al-Sulami, sesungguhnya ia mendengar, al-'Irbadh bin Sariyah berkata, "Rasulullah SAW menasehati kami, : "Kalian wajib berpegang teguh pada sunnahku (apa yang aku ajarkan) dan perilaku Khulafaur Rasyidin yang mendapatkan petunjnk. (Musnad Ahmad bin Hanbal, [16519])

Minggu, 22 April 2012

Apa itu Aswaja?

Konsep Aswaja (Ahlu Sunnah Wal Jamaah) selama ini masih belum dipahami secara tuntas, sehingga menjadi rebutan setiap golongan. Di sana sini semua mengaku aswaja. Jadi apa sih sebenarnya aswaja itu?

Aswaja merupakan singkatan dari istilah Ahlu Sunnah Wal Jamaah. Ada 3 kata yang membentuk istilah tersebut.
  1. Ahl, berarti keluarga, golongan, atau pengikut.
  2. As Sunnah, yaitu segala sesuatu yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Maksudnya, semua yang datang dari Nabi Muhammad SAW, berupa perbuatan, ucapan, dan pengakuan Nabi Muhammad SAW. (Fathul Bari, juz XII, hal 245)

Sabtu, 21 April 2012

RAHASIA DI BALIK MATERI


Rahasia di Balik Materi
(Harun Yahya)

Dunia dari Sinyal Listrik
Semua informasi yang kita miliki tentang dunia yang kita huni dibawa kepada kita oleh kelima indra kita. Maka, dunia yang kita kenal terbangun dari apa yang mata kita lihat, tangan kita rasakan, hidung kita cium, lidah kita cecap, dan telinga kita dengar. Tidak pernah kita berpikir bahwa dunia luar barangkali sesuatu yang bukan seperti yang disajikan oleh indra-indra kita, sebab kita telah bergantung sepenuhnya kepada semua indra itu sejak lahir. Namun, penelitian mutakhir di berbagai bidang ilmu pengetahuan menunjuk ke fakta yang sangat berbeda dan menimbulkan keraguan besar tentang dunia “luar” yang kita tangkap dengan indra kita.

Sejarah Hitam Kaum Wahabi


Sejarah "Hitam" Kaum Wahabi
Oleh: MN Harisudin

Sejarah NU adalah sejarah perlawanan terhadap kaum Wahabi. Seperti dituturkan KH Abd. Muchith Muzadi, sang Begawan NU dalam kuliah Nahdlatulogi di Ma' had Aly Situbondo dua bulan yang silam, jam'iyyah Nahdlatul Ulama didirikan atas dasar perlawanan terhadap dua kutub ekstrem pemahaman agama dalam Islam. Yaitu: kubu ekstrem kanan yang diwakili kaum Wahabi di Saudi Arabia dan ekstrem kiri yang sekuler dan diwakili oleh Kemal Attartuk di Turki, saat itu. Tidak mengherankan jika kelahiran Nahdlatul  Ulama di tahun 1926 M sejatinya merupakan simbol perlawanan terhadap dua kutub ekstrem tersebut.
Hanya saja, kali ini, karena keterbatasan space, saya akan membatasi tulisan ini pada bahasan kutub ekstrem yang pertama, Wahabi. Pun bahwa saya akan membatasi pembahasan Wahabi secara khusus pada sejarah kelamnya di masa lampau, belum pada doktrin-doktrin, tokoh-tokohnya atau juga yang lainnya. Saya berharap bahwa fakta sejarah ini akan dapat kita gunakan untuk memprediksi kehidupan sosial keagamaan kita di masa-masa yang akan datang. Karena bagaimanapun juga, apa yang dilakukan oleh kaum Wahabi saat itu merupakan goresan noda hitam. Goresan noda hitam inilah yang kini mengubah wajah Islam yang sejatinya pro damai menjadi sangat keras dan mengubah Islam yang semula ramah menjadi penuh amarah. 

Kecintaan Allah kepada hamba-Nya



“ Demi kemuliaan-Ku dan kebesaran-Ku, dan kemurahan-Ku dan ketinggian kedudukan-Ku di atas Arsy. Aku akan mematahkan harapan orang yang mengharap kepada selain-Ku dengan kekecewaan, dan akan Aku pakaikan kepadanya pakaian kehinaan di mata orang, dan Aku singkirkan ia dari dekat-Ku, dan Aku putuskan dari hubungan-Ku. Mengapa ia mengharap selain-Ku dalam kesukaran. Padahal kesukaran itu di tangan-Ku, dan Aku dapat menyingkirkannya, dan mengharap kepada lain-Ku serta mengetik pintu lain. Padahal pintu-pintu itu tertutup. Hanya pintu-Ku yang terbuka bagi siapa yang berdo’a minta kepada-Ku. Siapakah yang pernah mengharapkan Aku untuk menghalaukan kesukarannya lalu Aku kecewakan? Siapakah yang pernah mengharapkan Aku karena besar dosanya lalu Aku putuskan harapannya?

Rabu, 18 April 2012

BAB SHALAT (Lanjutan)


Penutup: Ketika seseorang sujud anggota tubuh yang wajib di letakkan di tempat sujud ada tujuh, yaitu:
1.    Dahi.
2.    Bagian dalam dari telapak tangan kanan.
3.    Bagian dalam dari telapak tangan kiri.
4.    Lutut kaki yang kanan.
5.    Lutut kaki yang kiri.
6.    Bagian dalam jari-jari kanan.
7.    Bagian dalam jari-jari kiri.

(Fasal Sepuluh)
Dalam kalimat tasyahud terdapat dua puluh satu harakah (baris) tasydid, enam belas di antaranya terletak di kalimat tasyahud yang wajib di baca, dan lima yang tersisa dalam kalimat yang menyempurnakan tasyahud (yang sunah dibaca), yaitu:
1.    “Attahiyyat”: harakah tasydid terletak di huruf “Ta’”.
2.    “Attahiyyat”: harakah tasydid terletak di huruf “Ya’”.

BAB SHALAT (KITAB SAFINATUNNAJAH)




“SHALAT”

(Fasal Satu)

Udzur sholat:
1.    Tidur .
2.    Lupa.
(Fasal Dua)
Syarat sah shalat ada delapan, yaitu:
1.    Suci dari hadats besar dan kecil.
2.    Suci pakaian, badan dan tempat dari najis.
3.    Menutup aurat.
4.    Menghadap kiblat.

Selasa, 17 April 2012

Membangun Dengan Cinta

Diceritakan bahwa pada suatu ketika Al-Imam Muhammad Al-Baqir mendengar  berita tentang perzinaan. Seketika itu juga wajah beliau berubah menjadi pucat dan bibir bergetar yang disertai titikan air mata. Lalu perlahan beliau berkata :"mereka adalah umat nabi Muhammad SAW".

Padahal beliau tidaklah mengenal orang yang telah berzina itu akan tetapi yang beliau sadari adalah bahwa yang terjatuh dalam zina tersebut adalah umat Nabi Muhammad SAW. Maka beliau pun menyesal dan menangisi hal itu. Apa yang telah dilakukan oleh Al-Imam Muhammad Al-Baqir adalah penerapan dari makna Hadits Nabi SAW "tidak sempurna iman seseorang dari kamu  sehingga enggkau mencintai saudaramu seperti mencintai untuk dirimu sendiri".

Kenalan Dulu Yuk,,,

Kenalan dulu yuk,,
Namaku Jaenudin..asli dari Tegal. Akhirnya kesampaian juga bikin blog sendiri.hehehe...yah namanya juga belajar. Mudah2an dengan adanya blog ini dapat menebarkan kebaikan untuk semuanya..amin.
Dengan bacaan "Bismillahirrahmanirrahim" blog ini siap untuk menebarkan kebaikan.